Keterbatasan sumber daya alam di Indonesia merupakan masalah serius yang telah berdampak besar terhadap lingkungan. Sumber daya alam yang semakin terbatas telah membuat negara kita mengalami berbagai masalah, mulai dari deforestasi hingga pencemaran lingkungan.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia kehilangan sekitar 684.319 hektar hutan setiap tahunnya akibat illegal logging dan perambahan hutan untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan. Hal ini menyebabkan berkurangnya habitat bagi flora dan fauna asli Indonesia, serta meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Dampak dari keterbatasan sumber daya alam juga dirasakan oleh masyarakat, terutama mereka yang tinggal di sekitar hutan dan sungai. Menurut Prof. Dr. Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Hidup, “Keterbatasan sumber daya alam akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, terutama yang bergantung pada sumber daya alam tersebut untuk kehidupan sehari-hari.”
Salah satu solusi yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Menurut Dr. Rizaldi Boer, pakar lingkungan dari Institut Teknologi Bandung, “Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan harus menjadi prioritas utama pemerintah dalam menjaga lingkungan agar tetap lestari untuk generasi mendatang.”
Namun, upaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam tidak akan berhasil tanpa dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, hanya 14% dari total luas wilayah Indonesia yang terlindungi sebagai kawasan konservasi alam.
Keterbatasan sumber daya alam dan dampaknya terhadap lingkungan di Indonesia memang merupakan masalah kompleks yang memerlukan solusi yang komprehensif. Dengan kerjasama dan kesadaran bersama, diharapkan kita dapat menjaga keberlanjutan sumber daya alam demi kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.